Pernahkah Terbayang

Posted: Kamis, 17 Juni 2010 by Nuh in
0

Terbayangkah jika satu diantara saudara kita atau teman dekat yang kita kenal dengan baik, ternyata seorang pemakai narkoba. Mungkin kita akan sangat kaget dan tidak percaya.

“ Saya kenal dia koq, rasanya tidak mungkin dia jadi pemakai narkoba..”
“ Anaknya baik banget, ga mungkin deh dia jadi pemakai. Lagipula kayaknya dia happy-happy aja, ga pernah ada masalah, jadi buat apa dia memakai narkoba ?”
“ Rasanya tidak mungkin dia jadi pemakai. Ia sangat cerdas dan prestasinya juga banyak.”

Ada beberapa tolakan lain yang enggan mengakui bahwa saudara atau teman dekat kita ternyata adalah seorang pemakai narkoba. Kenapa tidak mau diakui ? Bukankah di artikel lalu pernah disebutkan bahwa narkoba menyerang siapa saja, dimana saja dan bagaimanapun caranya.

Saya punya cerita seorang remaja SMU yang kuper karena jarang berteman karena ia lebih suka belajar dan membaca buku. Suatu ketika ada seorang temannya yang datang menawarkan sebuah obat yang bisa membuatnya tambah berkosentrasi. Ia tidak perlu memeras otak lebih banyak untuk mengingat segala macam rumus atau hapalan, cukup dengan mengkonsumsi obat tersebut saja. Pelajar SMU ini terbujuk, ia mau lebih berprestasi lagi, maka ia memutuskan untuk membeli dan memakai. Karena faktor sugesti, perasaan akibat kata-kata temannya bahwa obat ini berkhasiat meningkatkan kosentrasinya, maka remaja ini merasakan bahwa ia memang lebihbisa berkosentarsi. Akhirnya ia jadi sering menggunakannya, semakin lama semakin banyak, dan akhirnya ia mulai menunjukkan sifat-sifat khas pecandu.

Jadi kalau kita mengingat remaja SMU ini katakanlah Rendra namanya, apakah kita percaya dia bisa menjadi pemakai narkoba ?

Atau sebuah cerita lagi, teman saya ini sehari-harinya kuliah di PT Swasta paling top di Jakarta. Wajahnya yang ganteng dengan kendaraan sedan terbaru membuatnya tidak kehabisan mendapat pengagum. Wawan, sebut saja begitu sangat bahagia dengan hidupnya. Bapaknya kebetulan pengusahayang tidak kenal korupsi jadi ia tidak khawatir kalau sewaktu-waktu bapaknya menjadi incaran polisi. Mamanya adalah perempuan lembutyang senang berorganisasi juga hobby membahagiakan anak dan suami. Pendek kata Wawan adalah orang yang bisa dicemburui karena bernasib baik. Suatu ketika ia datang kesebuah pesta teman di daerah puncak. Ketika ia pulang, mobilnya tabrakan dan ia tewas. Hasil visum dokter menyebutkan bahwa dalam tubuhnya ada narkoba dalam dosis tinggi.

Tak ada seorangpun mempercayainya. Tidak seorang pun menyangka bahwa Wawan akan menjadi korban narkoba juga. Ternyata pesta yang dihadirinya adalah pesta narkoba, dan kedatangannya kesana adalah untuk kesekian kalinya.

Wawan dan Rendra bukanlah orang yang punya masalah dengan kehidupan sosialnya. Wawan dan Rendra adalah orang-orang yang cukup puas dengan kehidupannya. Jadi bukan hanya orang yang bermasalah saja yang bisa kena narkoba, tapi orang-orang yang tidak punya masalah pun bisa menjadi pemakai narkoba.
Karena sebagian besar pemakai narkoba saat ini sudah menganggap narkoba sebagai bagian gaya hidup. Jika tidak ikut, mereka takut dikatakan kuno atau ga fungky. Pendapatyang tidak benar ini semakin diperparah dengan perasaan sugesti akibat terbujuk omongan yang tidak ada dasarnya. Seperti kasus Rendra, ia sudah menganggap bahwa narkoba-lah yang membuatnya lebih berkosentrasi. Padahal kenyataan sebenarnya, karena kemauan dan otaknya yang cerdas lah yang memungkinkan dia mencapai kosentrasi tinggi.

Jadi, siapapun diantara kita, saudara atau teman bisa menjadi pemakai narkoba. Kenali gejala-gejala ini jika ada diantara saudara atau teman yang memilikinya. Sebab inilah gejala orang yang menjadi pemakai narkoba dan mulai menjadi pecandu.

  1. Perubahan perangai atau perilaku sehari-hari. Seperti biasanya periang tiba-tiba menjadi pemurung, mudah tersinggung dan cepat marah tanpa alasanyang jelas. Tapi bisa juga yang terjadi sebaliknya. Jika ia semula pendiam, tiba-tiba berubah menjadi lebih periang dan mudah tertawa.
  2. Sering menguap dan mengantuk, malas, melamun dan tidak mempedulikan kebersihan atau penampilan diri Tapi kadang-kadang bisa berubah menjadi rajin sekali, bahkan seperti tidak kenal lelah.
  3. Menjadi tidak disiplin atau sering kabur baik dirumah atau disekolah
  4. Nilai rapor atau prestasi yang lain menurun
  5. Lebih sering menyendiri, bersembunyi di tempat-tempat gelap atau sepi agar tidak terlihat orang
  6. Lingkungan pergaulannya berbeda dari biasanya, atau lebih senang bergaul dengan orang-orang tertentu saja yang mempunyai ciri-ciri seperti tanda-tanda diatas.
  7. Mencuri apa saja milik orang tua atau saudara untuk alasan yang tidak jelas, karena ia membutuhkan uang tersebut untuk membeli narkoba.
  8. Sering cemas, mudah stress atau gelisah, sukar tidur dan mudah curiga
  9. Pelupa seperti orang bego atau pikun
  10. Mata merah seperti mengantuk terus dan biasanya menyembunyikannya dengan memakai kaca mata hitam

Sumber : www.nurularifin.com

[Selengkapnya] - Pernahkah Terbayang

3 hal yang Perlu Diperhatikan

Posted: Rabu, 16 Juni 2010 by Nuh in
0

Ada tiga hal yang harus diperhatikan ketika melakukan program anti narkoba di sekolah. Yang pertama adalah dengan mengikutsertakan keluarga. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa sikap orangtua memegang peranan penting dalam membentuk keyakinan akan penggunaan narkoba pada anak-anak. Strategi untuk mengubah sikap keluarga terhadap penggunaan narkoba termasuk memperbaiki pola asuh orangtua dalam rangka menciptakan komunikasi dan lingkungan yang lebih baik di rumah. Kelompok dukungan dari orangtua merupakan model intervensi yang sering digunakan.

Kedua, dengan menekankan secara jelas kebijakan “tidak pada narkoba”. Mengirimkan pesan yang jelas ”tidak menggunakan” membutuhkan konsistensi sekolah-sekolah untuk menjelaskan bahwa narkoba itu salah dan mendorong kegiatan-kegiatan anti narkoba di sekolah. Untuk anak sekolah harus diberikan penjelasan yang terus-menerus diulang bahwa narkoba tidak hanya membahayakan kesehatan fisik dan emosi namun juga kesempatan mereka untuk bisa terus belajar, mengoptimalkan potensi akademik dan kehidupan yang layak.

Terakhir, meningkatkan kepercayaan antara orang dewasa dan anak-anak. Pendekatan ini mempromosikan kesempatan yang lebih besar bagi interaksi personal antara orang dewasa dan remaja, dengan demikian mendorong orang dewasa menjadi model yang lebih berpengaruh.



sumber

[Selengkapnya] - 3 hal yang Perlu Diperhatikan

Data BNN

Posted: by Nuh in
0

Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian narkoba oleh pelaku dengan tingkat pendidikan SD hingga tahun 2007 berjumlah 12.305. Data ini begitu mengkhawatirkan karena seiring dengan meningkatnya kasus narkoba (lihat data narkoba BNN 2007) khususnya di kalangan usia muda dan anak-anak, penyebaran HIV/AIDS semakin meningkat dan mengancam. Dan dari keseluruhan kasus HIV/AIDS, hampir 50% penularannya dikarenakan penggunaan jarum suntik (narkoba) (Ditjen PPM&PL Depkes, 2007). Penyebaran narkoba menjadi makin mudah karena anak SD juga sudah mulai mencoba-coba mengisap rokok. Tidak jarang para pengedar narkoba menyusup zat-zat adiktif (zat yang menimbulkan efek kecanduan) ke dalam lintingan tembakaunya (Joyce Djaelani Gordon-aktifis anti drugs & HIV/AIDS, 2007).Hal ini menegaskan bahwa saat ini perlindungan anak dari bahaya narkoba masih belum cukup efektif. Walaupun pemerintah dalam UU Perlindungan Anak nomor 23 tahun 2002 dalam pasal 20 sudah menyatakan bahwa Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak (lihat lebih lengkap di UU Perlindungan Anak). Namun perlindungan anak dari narkoba masih jauh dari harapan.

sumber

[Selengkapnya] - Data BNN

Bentuk Penanggulangan Narkoba Tambahan

Posted: by Nuh in
0

Beberapa bentuk penanggulanan Narkoba tambahan setelah Detoxification :

  • Konseling , pasien atau keluarga melakukan konsultasi kepada psikolog, atau psikiater, nah kegiatan ini dapat membantu si pasien terhindar dari kecanduan obat-obatan, kebiasaan atau prilaku terapi yang dijalankan akan membantu si pasien apabila terjadi kambuh atau penarikan kembali terhadap obat-obatan.
  • Program Perawatan, program perawatan ini termasuk pendidikan umum dan sesi terapi yang difokuskan pada pembentukan ketenangan dan pencegahan kecanduan kembali.
  • Self help groups meeting, seperti pertemuan kelompok khusus untuk ketergantungan obat Narkoba tingkat satu. Dengan sharing secara personal permasalahan yang terjadi dapat meningkatkan harga diri dari si pasien, sehingga dapat mencegah dari kecanduan Narkoba.

Peer Education atau Pendidikan di kalangan anak muda, telah menjadi populer di berbagai Negara sebagai metode pendidikan dan pencegahan narkoba bagi anak muda. Program ini beroperasi pada prinsip bahwa anak muda yang lebih mungkin untuk bisa menyebarkan informasi serta pendekatan lainnya dikalangan kaum muda lainnya. Pendidik dalam program ini, melatih khusus agar informasi positif bisa menyebar secara luas di lingkungan anak-anak muda.

Manfaat dari program ini secara luas berdampak positif dalam hal pengetahuan, keterampilan, pengembangan diri, sikap dan keyakinan.

[Selengkapnya] - Bentuk Penanggulangan Narkoba Tambahan

Cara Terbaik Untuk Mencegah Narkoba

Posted: by Nuh in
0

Cara terbaik untuk mencegah kecanduan terhadap Narkoba adalah dengan tidak mengkonsumsi kembali obat-obat terlarang, nah perlunya pihak dokter, layanan masyarakat, keluarga memberikan penjelasan secara detail efek dari obat terlarang dalam dosis berlebih terhadap tubuh kita. Nah apabila Anda perlu mengambil lebih banyak dosis diluar yang telah dianjurkan karena penyakit kambuh kembali, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter Anda.

Orang tua dapat mengambil langkah-langkah berikut dalam membantu Penanggulangan Narkoba khusus bagi anaknya :

  • Komunikasi, sering berbicara antar orang tua dan anak, dengan memberikan informasi tentang resiko penggunaan dan penyalahgunaan Narkoba atau obat-obat terlarang.
  • Dengarkan, Jadilah pendengar yang baik bagi orang tua bila anak-anak sedang berbicara mengenai tekanan antar sebaya mereka, maka anak akan mendukung dalam penolakan terhadap Narkoba.
  • Jadilah Contoh Yang baik, mencontohkan pengaruh buruk terhadap anak, khususnya ketergantungan kepada obat terlarang, akan berdampak sangat buruk bagi perkembangan hidupnya, dan efeknya akan lebih cepat untuk kecanduan Narkoba.
  • Jagalah keharmonisan keluarga, memperkuat hubungan dalam keluarga itu sangat diperlukan, karena bila anak dikucilkan dalam keluarga, maka dia akan merasa asing, sendirian dan biasanya obat terlaranglah sebagai penghilang rasa sakit yang diderita oleh si anak.

Tujuan dari program terapi kecanduan obat pada umumnya adalah agar si pasien berhenti menggunakan obat-obat terlarang secepat dan se aman mungkin, cara penanggulangan Detoxification secara bertahap akan mengurangi dosis obat atau zat kimia seperti methadone yang memiliki efek samping yang tidak terlalu parah bagi tubuh. Untuk beberapa orang, mungkin lebih aman bila menjalani proses program Rehabilitasi rawat jalan.

[Selengkapnya] - Cara Terbaik Untuk Mencegah Narkoba

Narkoba

Posted: Senin, 31 Mei 2010 by Nuh in
1

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.

Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah di luar batas dosis.

id.wikipedia.org

[Selengkapnya] - Narkoba

Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

Posted: by Nuh in
0

Bahaya penyalahgunaan narkoba bagi tubuh manusia


Secara umum semua jenis narkoba jika disalahgunakan akan memberikan empat dampak sebagai berikut:
  1. Depresan
    Pemakai akan tertidur atau tidak sadarkan diri.
  2. Halusinogen
    Pemakai akan berhalusinasi (melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada).
  3. Stimulan
    Mempercepat kerja organ tubuh seperti jantung dan otak sehingga pemakai merasa lebih bertenaga untuk sementara waktu. Karena organ tubuh terus dipaksa bekerja di luar batas normal, lama-lama saraf-sarafnya akan rusak dan bisa mengakibatkan kematian.
  4. Adiktif
    Pemakai akan merasa ketagihan sehingga akan melakukan berbagai cara agar terus bisa mengonsumsinya. Jika pemakai tidak bisa mendapatkannya, tubuhnya akan ada pada kondisi kritis (sakaw).

Adapun bahaya narkoba berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut:

  1. Opioid:
    • depresi berat
    • apatis
    • rasa lelah berlebihan
    • malas bergerak
    • banyak tidur
    • gugup
    • gelisah
    • selalu merasa curiga
    • denyut jantung bertambah cepat
    • rasa gembira berlebihan
    • banyak bicara namun cadel
    • rasa harga diri meningkat
    • kejang-kejang
    • pupil mata mengecil
    • tekanan darah meningkat
    • berkeringat dingin
    • mual hingga muntah
    • luka pada sekat rongga hidung
    • kehilangan nafsu makan
    • turunnya berat badan
  2. Kokain
    • denyut jantung bertambah cepat
    • gelisah
    • rasa gembira berlebihan
    • rasa harga diri meningkat
    • banyak bicara
    • kejang-kejang
    • pupil mata melebar
    • berkeringat dingin
    • mual hingga muntah
    • mudah berkelahi
    • pendarahan pada otak
    • penyumbatan pembuluh darah
    • pergerakan mata tidak terkendali
    • kekakuan otot leher
  3. Ganja
    • mata sembab
    • kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair
    • sering melamun
    • pendengaran terganggu
    • selalu tertawa
    • terkadang cepat marah
    • tidak bergairah
    • gelisah
    • dehidrasi
    • tulang gigi keropos
    • liver
    • saraf otak dan saraf mata rusak
    • skizofrenia
  4. Ectasy
    • enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat,
    • berkeringat
    • sulit tidur
    • kerusakan saraf otak
    • dehidrasi
    • gangguan liver
    • tulang dan gigi keropos
    • tidak nafsu makan
    • saraf mata rusak
  5. Shabu-shabu:
    • enerjik
    • paranoid
    • sulit tidur
    • sulit berfikir
    • kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak nafas
    • banyak bicara
    • denyut jantung bertambah cepat
    • pendarahan otak
    • shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian.
  6. Benzodiazepin:
    • berjalan sempoyongan
    • wajah kemerahan
    • banyak bicara tapi cadel
    • mudah marah
    • konsentrasi terganggu
    • kerusakan organ-organ tubuh terutama otak

http://www.anneahira.com/narkoba/bahaya-narkoba.htm

[Selengkapnya] - Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

Translate this Blog

Powered By google